13 September 2008

UPS TEGAL Siap Menjadi Perguruan Tinggi Negeri

Dengan adanya rencana Departeman Pendidikan Nasional (Depdiknas) membuka 7 Perguruan Tinggi Negeri baru (Koran Sindo, 12/9/08), Civitas Akademika Universitas Pancasakti Tegal menyatakan siap apabila statusnya berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri. Demikian ungkap Rektor Universitas Pancasakti Tegal, DR. H. Trijaka Kartana, M.Si dalam acara pembukaan sosialisasi Penjaminan Mutu Universitas yang diselengarakan di ruang MKU FKIP (13/9/2008), "Jika ini benar adanya maka kita (civitas) harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjembatani proses UPS Tegal menjadi Perguruan Tinggi Negeri".

12 September 2008

Depdiknas Siapkan Rp. 50 M Bagi PTN Baru

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menganggarkan sekitar Rp50 miliar untuk membangun tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) baru di sejumlah daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal mengatakan, untuk tahap awal, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun PTN baru belumterlalubesar. Sebab,hanya meliputi biaya administrasi, verifikasi aset, dan kesediaan stakeholderkepadapemerintah. ”Dengan begitu,justru pemerintah diuntungkan karena segala SDM (sumber daya manusia) dan fasilitas sudah ada.

Biayanya untuk tahap awal tidak akan melebihi Rp50 miliar untuk 7 PTN,”kata Fasli di Jakarta kemarin. Diketahui sebelumnya,pemerintah berencana membuka tujuh PTN baru dalam waktu dekat.Hal itu dilakukan guna memenuhi besarnya permintaan daerah terhadap PTN. Ketujuh PTN baru itu akan dibuka di Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Sulawesi Barat,Tegal,Merauke, dan Kalimantan Barat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Depdiknas Dodi Nandika mengatakan, angka partisipasi kasar (APK) dari perguruan tinggi masih di bawah 20%.

”Sekarang baru sekitar 18% sehingga perlu sekali peningkatan APK,”ungkapnya. Di sisi lain, kata Dodi, permintaan dan kebutuhan masyarakat akan PTN cukup tinggi. Banyak alumni SMA yang ingin masuk PTN, tetapi daya dukung di daerah tersebut kurang.” Pemerintah melihat ada perguruan tinggi milik yayasan dan pemda (pemerintah daerah) serta memiliki mahasiswa bagus. Untuk itu,pemerintah wajib meningkatkan kapasitas dan mutunya, PTN bisa jadi pilihan,”ujarnya.

Sumber :
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/nasional/depdiknas-siapkan-rp50-m-bagi-ptn-baru-3.html,

30 Juli 2008

Sertifikasi Dosen Dimulai Agustus

BANDUNG, RABU - Sertifikasi dosen batch I efektif dimulai Agustus. Dan, ditargetkan selesai November mendatang. Perguruan tinggi (PT) swasta di Jawa Barat dan Banten hanya mendapat kuota 415 orang. Kuota ini akan dibagi ke 478 PTS di Jabar-Banten.

Jika dibandingkan jumlah total PTS yang ada di seluruh wilayah Jabar-Banten, Koordinator Kopertis IV Rochim Suratman, Rabu (30/7) mengakui, kuota ini terbilang sangat sedikit. Mengingat, di seluruh wilayah IV, terdapat sekitar 9.200 dosen di PTS, baik yang didanai yayasan maupun yang PNS dengan status diperbantukan.

Untuk itu, akan dilakukan seleksi terhadap peserta. Seleksi itu, ungkap Rochim, ditentukan atas dasar tiga hal, yaitu jabatan fungsional akademis, lama waktu menjabat, dan gelar akademik. Jadi, akan diurut mana yang paling tinggi. Jabatan tertinggi dalam hal ini tentu saja lektor kepala. "Kami (Kopertis) hanya mengolahnya," tutur guru besar dari Institut Teknologi Bandung ini.

Tahapannya, tiap-tiap PTS diberi kesempatan mengajukan calonnya. Lalu, pada awal Agustus akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan portofolio sesuai data di borang yang telah diisikan. Data pengaju yang sudah lengkap selanjutnya akan dikirim Kopertis ke Direktorat Pendidikan Tinggi Depdiknas RI. Usai diperiksa Dikti, data akan dikirim ke daerah lagi untuk selanjutnya diperiksa oleh masing-masing assesor di perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi yang telah ditunjuk.

Berdasarkan Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2008 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen, perguruan tinggi penyelenggaran dikelompokan di dalam tiga jenis, yaitu Pembina, Mandiri, dan Binaan. Rochim mengatakan, adapun PT Pembina ini, di Jabar, adalah ITB, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Pendidikan Indonesia. PT ini bertugas melakukan sertifikasi sekaligus melakukan binaan terhadap PT Dibina.

Guru besar sebagai assesor

Sementara, yang tergolong Mandiri adalah Universitas Pasundan. PT Binaan yaitu Universitas Islam Bandung dan Universitas Katolik Parahyangan. Mereka ini melakukan sertifikasi dengan supervisi dari ITB, Unpad, ataupun UPI sesuai bidang keahlian asesor di masing-masing PT nantinya. "Saat ini, kami masih menunggu NIRA (Nomor Induk Registrasi Assesor)," tuturnya. Asses or-assesor ini rencananya merupakan para guru-guru besar dan doktor yang dipilih berdasarkan bidang keahlian yang dibutuhkan. Para guru-guru besar otomatis mendapat tunjangan profesi tanpa perlu proses sertifikasi.

Saat ini, ITB baru serahkan nama. Kuota (assesor) rencananya 130-an dari total 1.200-an dosen. "Sementara, jumlah guru besarnya hanya 90-an," tutur Rochim. Namun, yang sedikit jadi masalah, hingga kini minim pelatihan yang difasilitasi pemerintah. Di ITB misalnya, dari 90-an guru besar, yang telah mendapat pelatihan baru delapan orang. Kedelapan orang ini kemudian melatih lagi 18 orang lainnya. Jadi, belum semua terlatih.

Sumber : www.kompas.co.id

15 Juli 2008

508 Mahasiswa UPS Terjun KKN

SEBANYAK 508 mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, dilepas rektor Dr Trijaka di halaman kampus Jalan Pancasila Senin (14/7) kemarin. Dari jumlah tersebut dibagi menjadi dua jenis kegiatan masing-masing KKN Reguler dan KKN Tematik Tindak Lanjut Penuntasan Buta Aksara. Dimana untuk KKN Reguler sendiri diikuti sebanyak 294 mahasiswa yang akan ditempatkan di Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.
Ketua panitia KKN UPS Drs Burhan Eko Purwanto menyatakan, untuk peserta KKN Tematik Tindak Lanjut Pemberantasan Buta Aksara ( PBA) diikuti 214 mahasiswa. "Mereka akan ditempatkan di Kabupaten Tegal sebanyak 114 mahasiwa dan Kabupaten Brebes sebanyak 100 mahasiswa," katanya kepada Radar disela-sela acara pelepasan kemarin.
Dia juga menyatakan KKN kali ini akan dilaksanakan selama satu setengah bulan sejak 14 Juli hingga 30 Agustus 2008 mendatang. Dimana untuk KKN Reguler bertempat di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal di 10 desa, Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes di 8 desa, serta di Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang di 8 desa.
"Untuk KKN Tematik PBA untuk Kabupaten Tegal difokuskan di lima kecamatan dan akan tersebar di 20 desa atau 57 kelompok belajar. Sementara di Kabupaten Brebes difokuskan di 2 kecamatan dan akan tersebar di 6 desa atau 50 kelompok belajar," terangnya.
Dia juga menegaskan sasaran KKN Tematik PBA tahun 2008 adalah masyarakat penyandang buta aksara yang telah memperoleh SUKMA 1 di wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes. Sementara itu rektor UPS Dr Trijaka dalam sambutan singkatnya mengajak mahasiswa UPS yang menjalankan KKN baik Reguler maupun Tematik PBA bisa menjaga nama baik almamater ditengah warga yang dikunjunginya. "Tujuan khusus KKN adalah mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembanguan dan dinamika masyarakat. Sementara bagi mahasiswa yang terlibat KKN Tematik PBA saya minta bisa memaksimalkan sasaran yakni masyarakat pedesaan yang mempunyai prospek pembagunan yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta ketrampilan sumber daya manusia," tegasnya.

28 Juni 2008

UPS TEGAL MENERIMA MAHASISWA BARU TA 2008/2009

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Menerima Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2008/2009


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi :
1. Bimbingan dan Koseling (S1 Terakreditasi)
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (S1 Terakreditasi)
3. Pendidikan Ekonomi (S1 Terakreditasi)
4. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (S1 Terakreditasi)
5. Pendidikan Bahasa Inggris (S1 Terakreditasi)
6. Pendidikan Matematika (S1 Terakreditasi)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Pemerintahan (S1 Terakreditasi)

Fakultas Hukum
Program Studi : Ilmu Hukum (S1 Terakreditasi)

Fakultas Perikanan
Program Studi :
1. Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (S1 Terakreditasi)
2. Budidaya Perairan (S1 Terakreditasi)

Fakultas Ekonomi
Program Studi :
1. Manajemen Perusahaan (S1 Terakreditasi)
2. Akuntansi (S1 Terakreditasi)
3. Manajemen Perpajakan (D3 dalam proses Terakreditasi)

Fakultas Teknologi Industri
Program Studi
1. Teknik Mesin (S1 dalam proses Terakreditasi)
2. Teknik Industri (S1 dalam proses Terakreditasi)
3. Teknik Mesin (D3 Terakreditasi)
4. Teknik & Manajemen Industri (D3 Terakreditasi)

Pendaftaran Gelombang II, sampai dengan 16 Juli 2008, Seleksi tanggal 19 Juli 2008 dan  Pengumuman 23 Juli 2008.

Pendaftaran Gelombang III, sampai dengan 21 Agustus 2008, Seleksi tanggal 23 Agustus 2008 dan Pengumuman 27 Agustus 2008.

INFORMASI PMB :
Sekretariat UPS Tegal
Jl. Pancasila No. 2 Telp. 0283-351082

02 Juni 2008

Rektor UPS Ketua Aptisi Wilayah VI

Rektor Universitas Pancasakti (UPS) Tegal Dr H Tri Jaka Kartana MSi terpilih secara aklamasi sebagai salah satu ketua komisi pada Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah VI Jateng, Sabtu (30/5). Menurut Dr Tri Jaka Kartana MSi, pemilihan berlangsung di STIMIK Amikom Purwokerto, hari itu juga, dihadiri sekitar 36 rektor PTS di Kopertis Wilayah VI Jateng.

Dalam pemilihan tersebut, kata dia, sebenarnya muncul tiga kandidat ketua. Yakni, Rektor UPS Tegal, Rektor Unwiku Purwokerto, dan Rektor Unikal Pekalongan. Salah satu kandidat saat pemilihan tidak datang. Di sisi lain, sejumlah peserta rapat mendesak agar pemilihan dilakukan secara aklamasi. ’’Suara aklamasi menunjuk ke nama saya. Jadi saya terpilih secara aklamasi,’’ papar dia.

Dia mendapat mandat menjabat ketua Aptisi untuk periode 2008-20012. Ada tugas utama yang diemban organisasinya. Antara lain, mengordinasikan PTS agar eksistensinya kian berkembang.

Salah satunya, kata dia, juga meningkatkan pengembangan eksistensi sosial dan kemitraan bersama, agar peran PTS bisa lebih baik dibanding sekarang. ’’Kedepan agar kerja sama mencetak kelulusan yang lebih baik, dan berkualitas dapat terus ditingkatkan,’’ papar Dr Tri Jaka Kartana MSi.

06 Mei 2008

Menantang Kualitas Dosen

GEBRAKAN demi gebrakan Rektor Universitas Panca Sakti (UPS) yang baru Dr Tri Jaka Kartana MSi, mulai dirasakan kian menantang jajaran dosen perguruan tinggi swasta tersebut.

Betapa tidak, sejak dia menjabat pada 22 Februari 2008 lalu, langsung memberi semangat sekitar 250 tenaga pengajar PTS berkampus di Jl Pancasila dan Jl Halmahera untuk giat melakukan penelitian.

’’Ini sangat menantang kualitas dosen. Karena mereka semua saya harapkan giat melakukan penelitian apa saja. Yang penting terkait dengan bidang studi yang ditekuni dan diajarkan ke para mahasiswanya,’’ tegas Tri Jaka Kartana, kemarin.

Menurut dia, karya penelitian yang dihasilkan para dosen bisa menjadi nilai lebih untuk peningkatan karier. Semakin banyak penelitian yang dihasilkan, kian menambah kualitas sang dosen sendiri.
Dukungan Universitas
Lantas bagaimana dukungan universitas agar dosen giat melakukan penelitian? Soal dukungan untuk pihak universitas, sudah tercantum dalam rencana strategis (renstra) UPS tahun 2007-2017.

Antara lain, pihak perguruan tinggi itu akan memberikan dukungan penuh soal biaya yang dibutuhkan. Karena itulah tidak ada alasan dosen tidak sempat atau tidak bisa melakukan penelitian.

’’Kami akan pelajari semua proposal usulan penelitian para dosen. Bila usulan penelitian dirasakan penting dan layak mendapat prioritas, tentu bila berhasil dilaksanakan akan memberikan nilai tambah kualitas dosen bersangkutan,’’ paparnya.

Hingga kini, sudah cukup banyak proposal usulan penelitian yang masuk di meja kerjanya. Pihaknya secepatnya mempelajari usulan tersebut. Meski demikian dia belum membeberkan penelitian soal apa yang segera dilakukan para dosennya.

Menyinggung soal peningkatan karier dosen, hal itu memang terus mendapat perhatian. Mulai dari tingkat asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru besar atau profesor. ’’Doakan saja, tidak lama lagi kami akan melahirkan seorang guru besar,’’